Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2010

" Awas.!!!. Kristenisasi Giat Bergerilya "

Awas.!!!. Kristenisasi Giat Bergerilya . Ketika Orde Baru jaya, banyak para pejabat yang tidak percaya adanya kristenisasi besar-besaran yang telah terjadi di Indonesia. Tetapi setelah dikeluarkan buku “Fakta dan Data” tentang kristenisasi di Indonesia oleh Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, semua pihak terperangah dan yakin bahwa pihak misionaris zending telah bekerja keras siang-malam untuk mengkristenkan umat Islam secara khusus. Pada Orde Reformasi mereka semakin berani melakukan kristenisasi secara terbuka bahkan keji. Mereka menggunakan Al-Qur`an dan Hadits dengan diputarbalikkan untuk membenarkan ajaran sesat mereka, dan untuk mengelabui umat Islam. Gerakan kristenisasi bergerilya dengan kedok “dakwah ukhuwwah” dan “shirathal mustaqim” secara gencar dan tersembunyi, gerakan itu dikoordinasi oleh Yayasan NEHEMIA yang dipelopori Dr. Suadi Ben Abraham, Kholil Dinata dan Drs. Poernama Winangun alias H. Amos. Mereka telah mengeluarkan beberapa buku diantaranya: 1. Upacara J

" Asal-Usul Salib Yang Menjadi Lambang Kekristenan "

Salib adalah lambang yang sangat tua yang terdapat di dunia jauh sebelum lahirnya Yesus Sang Juruselamat. Pada awalnya orang-orang Kristen tidak menggunakan salib sebagai lambang Kekristenan mereka. Benda ini tidak termasuk dalam daftar pertama lambang-lambang Kristen yang disediakan oleh St. Clement. Mulanya yang mereka gunakan justru bintang ikan (Pisces) dan anak domba sebagai lambang Penyelamatnya. Ketika lambang salib akhirnya dipakai, orang-orang Kristen sempat merasa enggan terhadap gambar seorang laki-laki yang tergantung pada salib. Hal ini tidak pernah dilakukan Gereja Kristen sebelum abad ke tujuh. Faktanya, salib dengan orang tergantung padanya telah dimasukkan oleh orang Roma dari India berabad-abad sebelum zaman Kristen. Walker berkata, “…orang-orang Kristen di si ni bahkan menolak salib karena (berwatak) pagan….Patung-patung Yesus dini tidak menggambarkan dia di atas salib, tetapi dalam samaran ‘Gembala yang Baik’ yang membawa domba.” (Acharya, The Christ Conspiracy) Ch

" TOKOH-TOKOH KRISTEN PENENTANG TRINITAS "

Gambar
Sebelum Yesus lahir, wilayah Yerusalem dijajah oleh imperium Romawi yang agamanya beraliran politeisme. Karena sebagai penduduk yang terjajah, bangsa Yahudi Essenes yang masih taat berpegang pada hukum-hukum Taurat Musa, tidak mampu mengembangkan ajaran agamanya di tengah-tengah masyarakat. Sedangkan Yahudi Farisi dan Saduki memakai agamanya dalam bentuk formalitas saja, dan sikap hidupnya selalu menyalahi hokum-hukum taurat. Ketika Yesus mendapat tugas menyampaikan risalah Tuhan, dia selalu memperingatkan penyelewengan Yahudi Farisi dan Saduki. Oleh karena itu dua kelompok ini sangat membenci Yesus dan ingin membunuhnya. Untuk melaksanakan niat jahat itu, mereka menghasut penjajah Romawi, bahwa Yesus adalah tokoh pemberontak yang ingin menjadi raja Yahudi, dan ingin membebaskan bangsanya dari pendudukan imperium Romawi. Dengan bantuan kedua kelompok Yahudi itu, tentara Romawi berusaha menangkap Yesus dan membinasakan pengikutnya. Setelah Yesus tiada, para muridnya menyebarkan ajaranny