Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2011

" Misteri Penguburan Yesus "

Dalam keadaan pingsan serdadu menganggap dalam keadaan mati Yesus diturunkan dari kayu salib. Berikut adalah penjelasan Bibel, berkaitan dengan peristiwa-peristiwa setelah Yesus dianggap mati di kayu salib.   Yoh 19:38 ). "sesudah itu Yusuf dari Arimatea   ia murid Yesus tetapi sembunyi-sembunyi karena takut kepada orang-orang Yahudi meminta kepada Pilatus supaya ia diperholehkan menurunkan mayat Yesus. Dan Pilatus meluluskan permintaannya itu. Lalu datanglah ia dan menurunkan mayat itu Juga Nikodemus datang ke situ. Dialah yang mula-mula datang waktu malam kepada Yesus. la   Yoh 19:39 ).   membawa campuran minyak mur dengan minyak gaharu. Kira-kira lima puluh kali beratnya oh 19:40 ). Mereka rnengambil mayat Yesus, menggapainya dengatt kain lerran dan membubuhinya dengan rempah-rampah menurut adat vrartg Yahudi bila menguburkan mayat pun membeli kain lenan, kemudian ia menurunkan mayat Yesus dari salib dan menggapainya dengan kain lenan itu. Lalu ia membaringkan dia di dalam kub

" Kristen dan Kolonialisme "

Ketika kekuasaan kolonial menaklukkan hampir seluruh benua Afrika dan mengikat penduduk Afrika mulai dari mahkota hingga ke ujung kaki dalam rantai-rantai ikatan politik, mereka tidak harus menunggu lama sampai tangan dan kaki mereka terikat dalam rantai-rantai perbudakan ekonomi. Penaklukan-penaklukan imperial tidak akan bermakna tanpa suatu penaklukan ekonomi rakyat. Tidak jauh di belakang para penguasa politik dan ekonomi, datanglah para pendeta Kristen, mengenakan jubah kerendahan hati dan pengorbanan diri. Tujuan mereka mengunjungi Afrika tampil [seolah-olah] sama sekali bertolak belakang dengan tujuan barisan depan politik dan ekonomi mereka. Mereka datang tidak untuk memperbudak, seperti yang mereka katakan, tetapi untuk memerdekakan jiwa Afrika. Cukup mengejutkan bahwa rakyat Afrika tidak mempertanyakan niat yang tampaknya mulia itu. Mengapa mereka tidak mempertanyakan secara hormat para pemimpin Gereja yang ramah dan dermawan, misalnya mengapa para pendeta itu harus kasihan

" Evolusi Ajaran Kristen "

Doktrin Trinitas, yang merupakan unsur dasar dalam dogma Kristen, tidak ada dalam ajaran Kristen semasa hidup Yesus Kristus. Paling orang dapat menyatakan bahwa doktrin tersebut mulai terbentuk sesudah Penyaliban. Doktrin ini memakan waktu berabad-abad lamanya untuk mencapai bentuk terakhimya yang terdefinisikan dengan baik, tetapi tidak dapat dipahami. Doktrin ini melewati suatu proses panjang perdebatan sangat sengit dan kontroversial di kalangan para theolog dan pemikir Kristen yang berasal dari latar belakang agama, budaya dan tradisi yang berbeda. Doktrin ini sangat dipengaruhi oleh mitologi/dongeng--dongeng dan tradisi-tradisi dari berbagai negeri yang menerima Kristen pada masa-masa awalnya. Akan tetapi pangkal utama ajaran Kristen, yang merawat dan memelihara perkembangan ajaran-ajaran serta falsafah Kristen dalam peran pembentukkannya pada masa awal, adalah bangsa Yahudi. Pengaruh Yahudi tetap sangat dominan selama babak permulaan sejarah Kristen. Murid-murid Yesus, yang tel

" ROH KUDUS HANYALAH MISTERI "

Dapat dimaklumi bila seseorang mempercayai sesuatu yang tidak sepenuhnya dia pahami karena adanya beberapa bukti yang tidak terbantahkan mengenai hal tersebut. Misalnya, banyak orang tidak mengerti fenomena/kejadian yang secara kolektif memungkinkan terciptanya transmisi radio dan perangkat penerima dan juga transmisi pulsa audio video elektrik yang diubah menjadi gambar-gambar dan suara yang ditayangkan jarak jauh. Namun, tetap saja hampir seluruh orang yang tidak terpelajar mempercayai realita radio dan televisi. Demikian pula, kebanyakan kita tidak mengerti bagaimana komputer-komputer bekerja, tetapi sangat sedikit orang pada zaman sekarang ini yang berani mengingkari keberadaan komputer-komputer hanya karena alasan ini. Beberapa kasus demikian dapat saja dinyatakan sebagai misteri, tetapi tidak ada alasan untuk mengingkari keberadaan mereka atau mencemoohkan orang-orang yang mempercayai hal-hal tersebut, tentu saja dengan syarat bahwa hal-hal tersebut didukung sepenuhnya oleh bukt

" Tipuan Misionaris Kristen "

Para misionaris tak pernah berhenti memutar otak untuk memurtadkan umat Islam. Bermacam-macam strategi telah diformulasikan dan diujicoba, mulai dari sinkretisme, akomodasi, teologi situasional, indigenisasi, inkulturasi, adaptasi, dan seterusnya hingga ditemukanlah strategi kontekstualisasi misi. Kata “kontekstualisasi” dimasukkan ke dalam perbendaharaan bidang misi dan teologi sejak diperkenalkan oleh Aharon Sapaezian dan Shoki Coe, direktur Theological Education Fund (TEF) pada tahun 1972, pada sidang Ghana Assembly of the International Missionary Council. Sidang ini membahas isu yang berkaitan dengan pendidikan teologi di negara-negara dunia ketiga (the third mandate programme of the theological education fund). Di antara faktor yang menuntut strategi kontekstualisasi dalam misi adalah teologi Barat yang dianggap tidak relevan dengan budaya setempat yang menjadi objek misi. Dengan kata lain, agenda dan program yang “dimasak” di luar negeri tidak cocok untuk situas

" INJIL-INJIL KOPTIK TIDAK MEMUAT PENGADILAN PILATUS DAN TIDAK MENGAKUI PENYALIBAN "

Injil Perjanjian Baru yang empat sepakat bahwasanya Yesus mati disalib atas perintah gubernur Romawi untuk Palestina yang bernama Pontias Pilatus pada tahun tiga puluhan dari abad pertama. Hanya saja, peristiwa ini bukan hanya tidak disebutkan dalam Injil Nag Hamady, tetapi lebih dari itu sebagian darinya malah menyebutnya secara terus terang kemudian mencela orang yang mengatakannya. Dalam injil-injil Koptik yang tidak menyebutkan kisah penyaliban, nama Pilatus tidak disebutkan sama sekali. Disebutkan dalam Injil Petrus melalui mulut Petrus sendiri: "Saya melihatnya seolah orang-orang manangkapnya. Aku bertanya, "Apa   yang saya Iihat ini tuan ? Engkaukah yang   diambil  oleh mereka itu? , Ataukah mereka memukuli dua telapak dan dua tangan orang lain ?  ' Sang penyelamat berkata   kepadaku, '... orang yang mereka paku dua tangan dan telapak kakinya itu adalah pengganti. Mereka meletakkan orang yang menjadi perupanya di dalam kehinaan. lihatlah kepadanya! Lihat juga

" Upaya Pemurtadan Para Misionaris "

Mantan biarawati pernah menyampaikan kisah hidupnya waktu pindah agama (jadi mualaf) dari memeluk kristen menuju cahaya islam dalam sebuah seminar. Dia bercerita mengenai hidupnya yang selalu dalam kebohongan, baik kepada manusia maupun kepada Tuhan. Sebab, dalam kristen memang diperbolehkan berbohong untuk kepentingan dan tujuan gereja maupun pendetanya. Setelah hampir setengah jam menyampaikan materi, dia mengungkapkan bahwa kebahagian terbesar bagi orang kristen untuk mendapat “pahala” dari Tuhan dan kemewahan dunia adalah pada saat terjadi bencana ataupun musibah, seperti tanah longsor, gempa bumi, tsunami, dll. Kenapa bisa demikian? Sebab pada saat terjadi bencana, orang-orang yang terkena bencana sedang labil hati dan fikirannya untuk mencari Tuhan. Mungkin sering kita dengar dari mantan-mantan pendeta, aktivis gereja dan juga biarawati saat bencana terjadi, slogan aktivis dan orang-orang kristen adalah “BENCANA MEMBAWA BERKAH. KARENA DENGAN ADANYA BENCANA, BANYAK