Konstantin Dan Kekristenan

Beberapa ratus tahun sebelum Konstantin berkuasa di Kekaisaran Romawi, orang Kristen

mengalami penindasan berat. Tapi kemudian, ketika akan melancarkan perang,

Konstantin dilaporkan melihat salib terang di angkasa dengan tulisan "Taklukkan dengan

ini". Dia bertempur dengan tanda salib dan mengambil alih kekuasaan kekaisaran.



Pertobatan Konstantin jadi Kristen terlihat jelas dalam sejarah gereja. Roma jadi

kekaisaran Kristen. Untuk pertama kalinya, selama hampir 300 tahun, orang Kristen

relatif aman dan bahkan merasa keren untuk jadi Kristen.



Orang Kristen tidak lagi ditindas karena iman mereka. Kemudian Konstantin berusaha

menyatukan Kekaisaran Barat dan Timur, yang terpecah karena perbedaan keyakinan,

sekte, dan golongan, sebagian besar berpusat pada isu identitas Yesus Kristus.



Ada bagian-bagian yang benar dalam The Da Vinci Code, dan bagian-bagian yang benar

ini jadi prasyarat bagi sebuah kesuksesan teori konspirasi apapun. Tapi cerita dalam buku

membuat Konstantin jadi tokoh konspirator. Jadi, mari dilihat pertanyaan kunci yang

ditujukan kepada teori Brown : apakah Konstantin menciptakan doktrin Kristen tentang

Ke-Tuhan-an Yesus ?





Ke-Tuhan-an Yesus



Untuk menjawab tuduhan Brown, kita pertama-tama harus menemukan apa yang

dipercaya orang Kristen secara umum sebelum Konstantin menyelenggarakan sidang

Nicaea.



Orang Kristen telah memuja Yesus sebagai ALLAH sejak abad pertama. Tapi pada abad

ke empat, seorang pemimpin gereja dari timur, Arius, melakukan kampanye untuk

mempertahankan ke-esa-an ALLAH. Dia mengajarkan Yesus merupakan ciptaan khusus,

lebih tinggi dari malaikat, tapi bukan ALLAH. Athanasius dan sebagian besar pemimpin

gereja, dipihak lain, yakin bahwa Yesus adalah ALLAH dalam daging.



Konstantin ingin menyelesaikan pertikaian ini, berharap membawa damai di

kekaisarannya, menyatukan timur dan barat yang terpecah. Jadi, tahun 325, dia

menyelenggarakan konvensi lebih dari 300 uskup di Nicaea (sekarang bagian dari Turki)

dari seluruh dunia Kristen. Pertanyaan penting adalah, apakah gereja purba berpikir

Yesus adalah Pencipta atay hanyalah ciptaan --- Anak ALLAH atau anak seorang tukang

kayu ?



Jadi, apa yang ajarkan oleh para rasul tentang Yesus? Dari catatan paling awal,

mereka memandang Dia sebagai ALLAH. Sekitar 30 tahun setelah kematian dan

kebangkitan Yesus, Paulus menulis kepada orang Filipi bahwa Yesus adalah ALLAH

dalam bentuk manusia (Filipi 2:6-7). Dan Yohanes, saksi mata yang dekat,

mengkonfirmasikan Ke-Tuhan-an Yesus dengan kalimat ini:



Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan ALLAH dan

Firman itu adalah Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak

ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Dalam Dia ada

hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Firman itu telah menjadi manusia dan

diam diantara kita. (Yohanes 1: 1-4, 14).



Kalimat ini dari Johanes 1, ditemukan dalam manuskrip kuno dan sudah dihitung dengan

tehnik karbon berasal dari tahun 175 - 225. Jadi Yesus dengan sangat jelas diberitakan

sebagai Allah lebih dari seratus tahun sebelum Konstantin menyelenggarakan konvensi

Dewan Nicaea. Sekarang kita melihat bukti forensik manuskrip bertentangan dengan

klaim The Da Vinci Code, yang menyatakan ke-Tuhan-an Yesus diciptakan pada abad ke

empat.



Tapi apa yang dikatakan sejarah kepada kita mengenai Dewan Nicaea? Brown

dalam bukunya, melalui Teabing, menyatakan mayoritas uskup di Nicaea meniadakan

kepercayaan Arius bahwa Yesus adalah nabi biasa (manusia biasa) dan mengadopsi

doktrin Ke-Tuhan-an Yesus dengan "hasil pemungutan suara (menang) tipis". Benar atau

salah?



Dalam kenyataan hasil pemungutan suara menang mutlak: hanya dua dari 318 uskup

yang berbeda pandangan. Arius percaya bahwa hanya Bapa yang Allah, dan Yesus adalah

ciptaan terutamaNya, dewan mengambil kesimpulan bahwa Yesus dan Bapa satu hekekat

ke-Allah-an.



Bapa, Anak, dan Roh Kudus, berbeda, hadir bersama-sama, berpribadi, tapi tetap Allah

yang Esa. Doktrin Allah yang Esa dalam tiga pribadi (Trinitas) dikenal dalam Pengakuan

Iman Rasuli Nicene dan jadi pusat utama keimanan Kristen. Sekarang, apakah benar

Arius itu mudah mempengaruhi orang lain dan punya pengaruh kuat. Hasil pemungutan

suara, yang menang mutlak, dilakukan setelah perdebatan panjang. Tapi pada akhirnya

dewan secara mayoritas besar menyatakan Arius bidah (sesat), karena pengajarannya

bertentangan dengan apa yang diajarkan oleh para rasul tentang ke-Tuhan-an Yesus.

Sejarah juga mengkonfirmasi Yesus dimuka umum menerima pemujaan para muridnya.

Dan, seperti kita telah lihat, Paulus dan para rasul lain dengan jelas mengajarkan Yesus

adalah Allah dan pantas menerima pemujaan.



Sejak hari pertama gereja Kristen, Yesus dipandang lebih dari sekedar manusia biasa, dan

kebanyakan pengikutnya memuja dia sebagai Tuhan -- Pencipta alam semesta. Jadi,

bagaimana Konstantin menciptakan doktrin Ke-Tuhan-an Yesus, jika gereja telah

memandang Yesus sebagai Allah lebih dari 200 tahun ?


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Oral Sex in Accordance with God's Will

Perpuluhan Adalah Ajaran Sesat Kristen

Yesus vs Paulus